Pacitan - Kabar-Indonesia.com - Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Pacitan sejak Rabu malam uang mengakibatkan beberapa kecamatan mengalami banjir dan tanah longsor.
Banjir menerjang Desa Pagerejo hingga Desa Cokrokembang Kecamatan Ngadirojo, Sementara di Desa Belah Kecamatan Donorojo juga mengalami banjir, sementara di Kecamatan Pacitan Kota banjir juga merendam Desa Sirnoboyo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pacitan Didik Alih Wibowo mengatakan, Dari sejumlah titik banjir yang menggenangi beberapa wilayah, yang paling parah dan perlu penanganan serius yaitu di wilayah Desa Belah Kecamatan Donorojo.
Diduga air meluap karena tersumbatnya saluran yang ada yang mengakibatkan debit air sungai meluap ke permukiman warga. Genangan banjir itu mengganggu aktivitas warga Desa Belah.
“Untuk Di Desa Belah ada satu Dusun yang kondisi Drainase tidak berfungsi sehingga air menggenangi pemukiman warga dan hingga sekarang air belum surut, sedangkan untuk banjir di Kecamatan Ngadirojo, Dikarenakan kondisi sungai yang dangkal, sedangkan curah hujan tinggi sehingga sungai tidak mampu menampung air dan akhirnya meluap ke jalan, Sedangkan di Kecamatan Sudimoro dan Kecamatan Pacitan sudah ada penurunan,"jelas Didik kepada awak media, Kamis (11/11/2021) pagi.
Sedangkan Luapan air Sungai Lorok merendam puluhan pemukiman di Desa Pagerejo, sedangkan di Desa Coktokembang, puluhan rumah dan sejumlah ruas jalan di dua desa terendam air hingga ketinggian 50 sentimeter. Sementara itu, banjir yang terjadi di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan Kota berasal dari Sungai Grindulu yang meluber melalui tanggul.
"Hujan tak henti henti turun sejak dini hari sekira pukul 03.00 WIB Sejumlah aliran sungai meluap dan merendam pemukiman serta ruas jalan,"tambah Didik.
Lebih lanjut Didik berpesan, Kepada warga masyarakat agar lebih peka terhadap perubahan cuaca yang begitu cepat dengan lebih meningkatkan kewaspadaan.
“Kami mengimbau kepada warga masyarakat di Kabupaten Pacitan agar tetap waspada dan kenali lingkungan dengan update perubahan cuaca, apa lagi bagi masyarakat yang bermukim di dekat lereng dan tebing agar lebih waspada dan berhati-hati,"tandasnya.
Berdasarkan Pusat Data dan Informasi BPBD Pacitan, Tanah longsor menimpa sejumlah rumah warga di Kecamatan Bandar, Pacitan Kota, Kebonagung, Ngadirojo, serta Kecamatan Tulakan. Ada 10 titik longsor dan pohon tumbang. Menurut pantauan di lapangan, ada 7 rumah dengan 7 Kepala Keluarga dan 30 jiwa terdampak banjir dan longsor.
Diketahui jika bencana hidrometeorologi sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akibat dari fenomena La Nina mulai bulan November hingga awal 2022.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah meminta BPBD di 34 provinsi termasuk BPBD Pacitan untuk mengambil langkah Penanganan.(tyo)