Pacitan - Kabar-Indonesia.com - Diusia yang masih belia, seorang Anak di Rt/Rw 01/17 Dusun Bedog Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan Pacitan hanya bisa terbaring di tempat tidur, Nafisah Ayu Anggita Putri (7 tahun) mengalami kelainan pada otak sejak bayi, sehingga perkembangan tubuhnya tidak normal, dan tidak bisa beraktifitas layaknya anak seusianya.
Anak seusia Ayu pangilan sehari-harinya itu harus menahan rasa sakit karena mengalami kelainan otak yang menyebabkan saraf motorik pada tubuhnya tak berfungsi. Tubuhnya kurus, tulang yang hanya berbalut kulit. Untuk makan,mandi dan lainnya, hanya bisa mengandalkan bantuan dari orang disekitarnya.
Ayu saat ini tinggal bersama kakek neneknya, pasangan Katemin dan Katmi hanya bekerja serabutan, sehingga Ayu harus bertahan dengan kondisinya tersebut tanpa mendapatkan penanganan medis.
Saat ditemui Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono, sang nenek Katmi mengaku, jika kondisi kelainan pada cucunya itu terjadi sudah sejak lahir. Pertumbuhannya terkesan lebih lambat jika dibanding dengan bayi lainnya, namun apa daya, karena keterbatasan biaya sehingga Ayu tidak bisa mendapatkan pengobatan.
"Yang membuat kondisinya semakin memprihatinkan, sang nenek mengakui cucunya tersebut tidak pernah mendapatkan perawatan medis secara intensif. Selama ini, pihak keluarga hanya memanfaatkan pengobatan secara tradisional,sehingga kondisi Ayu semakin memperihatinkan,"ujar kapolres kepada awak media saat mengunjungi Ayu di kediamannya, Kamis (18/11/2021).
Kondisi seperti ini sangat mengenaskan, seharusnya Ayu mendapatkan perawatan medis dengan intensif, Namun kendalanya karena faktor ekonomi sehingga sang Kakek dan Neneknya tidak membawa sang cucu ke Rumah Sakit yang membutuhkan biaya tidak sedikit.
"Kalo di rumah sakit nanti biayanya bagaimana, sedangkan kondisi ekonomi keluarga tak memiliki uang. Buat makan sehari hari saja susah,sehingga Ayu diobati dengan cara tradisional saj,"ungkap AKBP Wiwit Ari
Untuk makan, minum hingga buang air, Ayu hanya bisa mengandalkan bantuan dari kakek neneknya. Hal itu memaksa nenek harus selalu menungguinya hingga kini
"Mulai usia 2 tahun, berat badannya terus turun, makin kurus sampai sekarang tinggal tulang dan kulit,"ucap Katemin sang kakek.
Saat ini Pihak keluarga hanya bisa pasrah atas kondisi kesehatan Ayu yang kian memburuk. Karena dengan kerja serabutan tidak mungkin bisa untuk membawa ke Rumah Sakit mengobati penyakit sang cucu kesayangannya tersebut.
Harapannya ada perhatian pemerintah daerah untuk menangani penyakit Ayu agar bisa seperti anak-anak lain seusianya itu.(tyo)