Kabar-Indonesia.com | Pacitan - Sebagai upaya penurunan angka stunting di tingkat Desa secara terintegrasi, Pemerintah Kecamatan Punung bersama Forkompinca, Penyuluh KB,Puskesmas, KUA, Tim Penggerak PKK serta Para Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kecamatan tersebut mengelar pelatihan guna menekan angka sturting di wilayah tersebut.
Camat Punung Pudji Haryono mengatakan, Pihaknya siap mendukung program pemerintah terkait percepatan penurunan stunting di Kecamatan Punung salah satunya dengan menyelenggarakan Pelatihan bagi para Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader-kader Posyandu Desa yang nantinya akan bersama-sama denga Tim Penggerak PKK di desa masing-masing.
"Kegiatan ini sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, dan merupakan
langkah penting yang dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat,"ujar Camat Saat di temui di ruang kerjanya, Selasa (06/07/2022).
Lebih lanjut Pudji mengatakan, Jika kegiatan tersebut sebagai upaya meningkatkan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kecamatan Punung dalam pencegahan stunting melalui sinergi kader Posyandu dan kader pembangunan manusia di desa masing-masing
"Bahwasannya ujung tombak penanganan stunting adalah Tim Pendamping Keluarga (TPK),mereka memiliki peran yang strategis dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat dan program nasional Konvergensi Stunting di Desa, Namun semua juga harus saling bersinergi dalam pelaksanaan nya agar terwujud zero stunting di Kecamatan Punung,"ungkap Mantan Sekcam Nawangan tersebut.
“Sesuai dengan tujuan dibentuknya Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang merupakan garda utama layanan dasar kesehatan adalah untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, maka sebagai sasarannya adalah melalui Posyandu, bukan saja pada balita saja, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas,”tambah Camat.
Camat Juga mengatakan jika penanganan kasus stunting harus semua pihak saling bersinergi, karena tanpa hal tersebut tidak akan bisa terwujud, Kedepan pihaknya meminta kepada para Kepala Desa agar lebih proaktif dalam penanggulangan stunting di wilayah masing-masing.
"Kita berharap kepada Kepala Desa bisa terus aktif bersama Tim penggerak PKK Desa, Tim Pendamping Keluarga (TPK)s erta semua pihak untuk menekan penyebaran kasus Stuntunh di wilayahnya,"tegasnya.
Walau di ketahui kasus stunting di Kecamatan Punung hanya 8 persen dan tidak masuk 10 besar di Kabupaten Pacitan, Namun ini perlu di sikapi dan jika perlu Kecamatan Punung Zero Stunting.(tyo)