Kabar-Indonesia.com | Jakarta - Ratusan anggota perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam “Girigahana” UPN “Veteran” Jakarta menuntut Rektor Baru Dr. Anter Venus, MA.Comm mencabut Surat Keputusan (SKEP) No.1372/UN61.0/HK.02/2022 tentang Pembubaran Girigahana. SKEP itu dikeluarkan Rektor lama Prof. Dr. Erna Hernawati, terhitung 29 September 2022, atau hanya 10 hari sebelum dia lengser dari jabatannya.
Menurut juru bicara Girigahana, Rudy Hermanto, musyawarah anggota Girigahana yang dihadiri 300 dari 520 anggota, menuntut SKEP itu dicabut. Karena dinilai cacat hukum dan menunjukan sikap otoriter, yang justru bertentangan dengan visi Kampus Merdeka yang dicanangkan Mendikbud.
“Ini ada apa, di ujung masa jabatannya Rektor lama justru mengeluarkan keputusan strategis yang membunuh unit kegiatan mahasiswa tertua di UPN “Veteran” Jakarta ini ,” kata Rudy di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Tudingan yang dicantumkan di SKEP itu juga dinilai tendensius dan provokatif. Rudy mempertanyakan apa dasarnya Rektor lama menduga perbuatan Girigahana telah menimbulkan ancaman serta mengganggu keamanan dan ketertiban di kampus.
“Kita ini unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang usianya sudah 41 tahun, dan menjadi tempat bagi mahasiswa menyalurkan hobi berkegiatan di alam bebas. Lalu ancaman seperti apa yang bisa kami lakukan untuk kampus sebesar UPN “Veteran”, yang juga menjadi tempat kami belajar ?,” keluh Rudy.
“Kami justru banyak mengukir prestasi yang membawa nama harum kampus UPN. Kami juga terlibat langsung dalam banyak kegiatan penanggulangan bencana, kampanye lingkungan hidup dan sebagainya,”tambahnya.
Menurut Rudy, pihaknya bersama sejumlah aktivis sedang berupaya membuka ruang dialog dengan Rektor Baru. “Kami yakin Rektor baru mau mendengarkan aspirasi kami, apalagi beliau kan pakar komunikasi. Sehingga kami yakin beliau mau berdialog dengan kami untuk mencari solusi terbaik,” tandasnya.
Mendapat dukungan Aktifis
Dukungan dan simpati terhadap Girigahana pun mengalir dari banyak aktivis, baik dari dalam maupun luar kampus aktifis UPN VJ. Akun media sosial mereka dipenuhi ucapan dukungan diantaranya dari Unila, Unsahid, UPN Jogjakarta, UPN Surabaya dan sebagainya.
“Girigahana sudah puluhan tahun ikut andil dalam membesarkan nama UPN VJ. Kalau ada 1-2 anggotanya yang dianggap salah, ya jangan organisasinya yang dibubarkan. Harusnya kan dibina, dan bukan malah dibinasakan,” ucap Ayek, mantan aktifis Teater UPN VJ.
“Pembubaran sebuah organisasi mahasiswa yang bertujuan menyalurkan hobi dan kreatifitas mahasiswa, bukan suatu hal yang bijak. Kalau ini dibiarkan, bisa berdampak buruk pada “berkehidupan” di kampus,” tegas Ichwan Basir, mantan aktifis Lembaga Pers Mahasiwa “ASPIRASI”, UPN VJ.
“organisasi pecinta alam adalah tempat mencetak mahasiswa mandiri, berkarakter dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. sehingga kami menolak keras pembubaran Girigahana,” ucap Blonky, aktivis Wapalapa Universitas Pakuan, Bogor.
“Kami prihatin atas keputusan pembubaran itu, dan berharap rektorat membuka ruang dialog. Karena kader-kader Girigahana telah ikut berperan dalam perkembangan olah raga arung jeram dan panjat tebing di Indonesia, “ kata Hendry Wijaya, Sekjen PB Federasi Arung Jeram Indonesia.(**)