Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Pasca Ibunya Meninggal, 4 Anak Yatim Diusir dari Kontrakan, Komunitas SIPS Angkat Bicara

Sabtu, 10 Juni 2023 | Juni 10, 2023 WIB Last Updated 2023-06-09T20:09:45Z
Kabar-Indonesia.com | Bone - Beredar informasi di group WhatsApp tentang keberadaan anak yatim di Jalan Majang Kelurahan Macege ,Kecamatan Tanete Riattang Barat ,Kabupaten Bone, yang diusir pasca beberapa hari setelah ibunya meninggal akibat kecelakaan tunggal.

Hal tersebut kemudian di luruskan oleh Mariani dari komunitas Solidaritas Insan Peduli Sesama ( SIPS ).

Kejadian di usirnya almarhumah Ibu Irma dan anak anaknya itu bulan 6 tahun 2022 lalu, waktu itu saya di hubungi seorang teman jika ada seorang ibu 4 anak yang di usir dari kontrakan karena menunggak 3 bulan, dan ibu ini di tinggal pergi suaminya tanpa ada kabar sama sekali, dan sayapun langsung temui alm di Kios tetangganya.

“ Kemudian waktu itu kami Carikan tempat kontrakan baru kemudian di bayarkan 6 bulan sewa, setelah itu saya hubungi teman komunitas lain yakni G- Infas dan SiJum, kemudian ke dua komunas inilah yang juga membantu kebutuhan isi rumah almarhumah, kata Ani sapaan akrab founder SIPS yang di temui di rumah almarhumah di jalan Majang, Jumat ( 09/06/2023 ).

Lanjut Ani, jadi almarhumah ini memang dampingan kami sejak lama, nah baru baru ini saya kembali di telepon sama Ustad Awal yang menyampaikan berita duka tentang meninggalnya Ibu Irma yang jatuh dari motor.

“ Sepulang kantor saya langsung ke rumah duka dengan membawa perlengkapan mayit untuk almarhumah, dan tidak sampai di situ, karena untuk penggalian liang Lahat juga membutuhkan biaya sebesar Rp. 1.500.000, dan waktu itu saya patungan dengan komunitas G- Inpas untuk membayar biaya tersebut,” pungkas Ani.

Dan untuk taksiahnya sendiri, kami kembali patungan, SIPS dan SiJum tanggung konsumsi, sementara G-Infas yang tanggung penceramah.

Masih kata Ani, melalui kesempatan ini kami mengharap bantuan para donatur, sekiranya dapat membantu meringankan beban ke- 4 anak ini, karena kami berinisiatif untuk mencari tempat tinggal yang permanen untuk mereka, karena kami berpikir tentang kelangsungan hidup anak anak ini nantinya, karena sekarang anak anak ini sudah tinggal dengan nenek mereka bersama dengan 2 orang pamannya dan masih sewa kosan, yang mana neneknya juga dalam keadaan sakit stroke.

“ Dan untuk memberi mereka tempat tinggal yang layak, Kami dari Solidaritas Insan Peduli Sesama ( SIPS ) sendiri, sudah menyiapkan dana sebesar Rp. 10juta dan sementara masih menunggu donasi dari para donatur yang sekiranya bisa membantu anak anak ini,” tegas Mariani. (*)
×
Berita Terbaru Update