Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Banjir Lahar Dingin Semeru Hancurkan 4 Jembatan Dan Ratusan Jiwa Mengungsi

Sabtu, 08 Juli 2023 | Juli 08, 2023 WIB Last Updated 2023-07-08T08:14:10Z

Kabar-Indonesia.com | Lumajang - Aliran deras lahar dingin Semeru ternyata juga memutus 1 jembatan lain di Kecamatan Candipuro, Lumajang. Total yang putus dihajar lahar dingin Semeru menjadi 4 jembatan.

Berdasarkan data BPBD Jatim hingga Jum'at 07 Juli 2023 pukul 20.00 WIB, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di 2 kecamatan. Yakni Desa Sidomulyo dan Pronojiwo di Kecamatan Pronojiwo, kemudian Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro.

"Imbas banjir di 5 desa itu ada 4 jembatan yang terputus," ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nursen kepada awak media, Sabtu (08/07/2023).



Ia menambahkan, ada 4 jembatan terputus yakni Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro.

"Selain itu jembatan yang terputus jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo,"imbuhnya 

Tidak hanya menyebabkan 4 jembatan putus, Satriyo mengatakan bahwa imbas banjir lahar dingin Semeru itu sejumlah lokasi di Lumajang dilakukan penutupan jalan.

"Di masing-masing lokasi jembatan yang putus, perangkat desa dan juga pihak terkait telah melakukan penutupan akses menuju lokasi,"ungkapnya 


Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, menyusul terjadinya banjir lahar dingin Gunung Semeru, yang menerjang beberapa desa di wilayahya.

"Saya sudah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, saya menugaskan Pak Sekda untuk menunjuk satgas darurat bencana,"kata Thoriq saat meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Jarit Kecamatan Candipuro.

Menurut Thoriq, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari ini mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Bahkan, terjangan keras material lahar dingin Semeru juga mengakibatkan beberapa jembatan mengalami kerusakan hingga terputus total.

Karena itu, menurut Thoriq fokus utama saat ini adalah keselamatan jiwa. Ia pun mengimbau agar warga di tepian sungai untuk mengungsi, sampai kondisi dipastikan aman.

"Masyarakat yang ada di tepian lahar kami evakuasi di tempat pengungsian di beberapa balai desa termasuk yang ada di Balai Desa Jarit ini,"ucapnya.

Lanjutnya, Pemkab Lumajang akan terus melakukan asesmen untuk menginventarisir dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam ini.

"Yang perlu kami segerakan adalah normalisasi akses segera bisa diurai, dibersihkan, berikutnya kami akan menginventarisir infrastruktur yang perlu kami benahi kembali, beberapa jembatan yang ada di jalan kabupaten juga terputus kami inventarisir,"tandasnya.


Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Sosial PPPA Lumajang, jumlah pengungsi mencapai 493 jiwa, mereka tersebar di beberapa titik pengungsian.

Seperti diketahui, bencana lahar dingin Semeru itu terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur lereng gunung tertinggi di Jawa itu. Imbasnya, debit air di Daerah Aliran Sungai lahar Gunung Semeru meningkat dan menerjang jembatan juga meluber hingga ke jalan.(**)

×
Berita Terbaru Update