Kabar-Indonesia.com | Bone - Pada dasarnya program PKH bertujuan untuk Membantu kelompok sangat miskin dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan, selain memberikan kemampuan kepada keluarga untuk meningkatkan pengeluaran konsumsi, namun di tahun politik seperti sekarang ini, tidak jarang program tersebut di salah gunakan oleh oknum pendamping dengan menekan atau mengarahkan Penerima Manfaat untuk memilih calon tertentu.
Seperti yang terjadi di kelurahan Masumpu, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Kpm mengaku mendapat ancaman secara tidak langsung jika tidak memilih calon legislatif yang di inginkan oleh pendamping PKH.
"K" salah seorang KPM kelurahan Masumpu yang ditemui Selasa 19 Desember 2023 mengaku mendapatkan arahan untuk memilih caleg dari Partai Gerindra yakni Herni Nawir, SH yang juga dengan selogan PKH ( #pilihan kita Herni )
Puraki biasa di catat, makkedai ketua kelompok e yaro mucoddo naseng pak Fajar, ko loko Runtu PKH paimeng, ko de mucoddoi Dena muruntu PKH ( dulu pernah di catat, ketua kelompok mengatakan itu yang kau pilih kata pak fajar jika masih ingin mendapatkan PKH lagi, kalau bukan itu yang kau pilih maka kau tidak dapat PKH lagi ) kata "K"
Di tanya soal siapa calon yang di maksud, "K" dengan tegas mengatakan Herni
Disisi lain Fajar selaku pendamping PKH Kelurahan Masumpu, Kecamatan Tanete Riattang ,Kabupaten Bone saat di konfirmasi via whastApp mengatakan "maaf pak, bukan mungkin menekan tapi mengajak, kalau mau silahkan, kalau tidak mau tidak apa apa.
Di tanya soal posisinya sebagai pendamping PKH, Fajar kembali memberikan jawaban yang berbeda
"Maaf pak yang mengajak bukan pendamping, tapi sesama KPM, tabe pak saya tidak pernah menyampaikan kepada KPM tentang hal seperti itu" ,kata Pendamping PKH tersebut
Kembali di tanya soal pengakuan KPM, Fajar hanya mengatakan "mungkin hanya pengakuan sepihak pak. (r.s)