Kabar-Indonesia.com | Bone - Proyek Bola Soba (Rumah Adat) yang menelan biaya Rp10,7 M sudah dapat dipastikan pembangunannya mangkrak sejak beberapa bulan yang lalu.
Proyek andalan Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Bone ini dikerjakan oleh kontraktor CV Mega Jaya yang seharusnya selesai pada akhir Juni 2023 lalu, namun nyatanya mangkrak.
Bahkan drama Bola Soba pun sudah beragam mulai dari tenggelamnya material (Kayu Ulin) di perairan Sulawesi Tengah, kemudian proyek mangkrak hingga putus kontrak antara kontraktor CV Mega Jaya dan Pemerintah Daerah (Pemda).
Menyedihkan, hanya segelintir orang saja yang mau peduli dengan pembangunan Bola Soba, sebut saja Muhammad Rusdi sekaligus Ketua Umum LSM Lamellong.
Di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bone pun tak ada yang berani bersuara terkait mangkraknya proyek pembangunan Bola Soba yang menelan biaya puluhan miliar.
Padahal, adanya proyek Bola Soba tentu tak terlepas dari persetujuan antara pemerintah daerah dan DPRD.
Diketahui DPRD memiliki tiga fungsi salah satunya adalah pengawasan, kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.
Ketika awak media mencoba melakukan konfirmasi atau meminta tanggapannya DPRD Bone, Andi Suedi selaku ketua komisi III melalui WhatsApp pada Sabtu malam (23/03/24), sementara pesan whatsapp yang dilayangkan menunjukan centang dua abu-abu, namun tak direspon.
Sebelumnya, sempat juga dilayangkan chat whatsapp pada 28 Februari 2024 lalu, pesan chat menunjukan centang dua abu-abu namun tak direspon oleh Andi Suedi yang juga ketua komisi III DPRD Bone.
(Kabar-Indonesia.com/Rustan)
