“Kalau bicara di bulan Maret 2024 dibandingkan bulan Maret 2023, perbandingannya Maret 2023 ada 36 kasus sedang Maret 2024 ada 22 kasus. Jadi kesimpulannya belum terlampaui, artinya masih belum bisa atau tidak bisa dikatakan KLB dan saya enggak pengin terlampaui itu,"ujar Kabid Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan drg. Nur Farida kepada awak media,Jum'at (22/03/2024)
Namun menurut Nur Farida, di tahun 2024 ini ada yang berbeda dibandingkan 2023 lalu. Terpantau di Kecamatan Donorojo kali ini memiliki catatan tertinggi dengan jumlah 14 kasus DBD dengan rentan waktu tiga bulan ini
“Kalau tahun 2024 ada yang berbeda dari tahun sebelumnya, biasanya wilayah kota yang padat pemukiman yang terkena DBD setiap tahun. Namun, di tahun 2024 ini kecamatan Donorojo yang biasanya jarang terkena DBD ini malah penyumbang angka tertinggi dengan 14 kasus,”jelasnya.
Dengan kejadian beberapa hari yang lalu di wilayah Puskesmas Donorojo berhembus kabar jika pasien DBD membludak, hal itu sanggah pihak Dinas Kesehatan.
“Memang benar jika Kecamatan Donorojo menyumbangkan 14 kasus itupun selama tiga bulan terakhir, sehingga yang terkena demam kemungkinan banyak namun yang positif terjangkit DBD hanya 14 orang saja,"ungkapnya.
Maka dari itu menurutnya saat ini Dinkes kabupaten Pacitan terus melakukan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat, dan melakukan upaya fogging terutama di wilayah Donorojo khususnya tempat-tempat yang banyak menyebabkan sarang nyamuk.
“Kami terus bergerak cepat untuk memberikan edukasi bukan berati akan memberikan rasa ketakutan kepada masyarakat dengan munculnya Nyamuk pembawa penyakit DBD tersebut,"tambahnya.
Selain itu, lanjut Nur Farida, pihaknya telah melakukan koordinasi juga dengan pihak Puskesmas di 12 Kecamatan untuk melakukan pencegahan kepada masyarakat terutama bagaimana menekankan pola hidup bersih dan selalu membersihkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk.
“Jangan menyalahkan musimnya, jika jentik-jentik tidak ada maka tidak akan ada nyamuknya, meskipun memang dimusim penghujan kalau masyarakat sadar akan kebersihan dan selalu menerapkannya, utamanya ditempat tempat genangan air harus rutin di cek,”tandasnya.
Perlu diperhatikan jika dengan rutin membersihkan tempat-tempat yang bisal mengakibatkan adanya sarang nyamuk merupakan cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).
Istilah 3M pasti sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat, ini merupakan salah satu program Kementerian Kesehatan. 3M sendiri merupakan singkatan dari Menguras (Menguras tempat penampungan air), Menutup (Menutup tempat penampungan air) dan Mengubur (Mengubur barang bekas). (tyo)