Kabar-Indonesia.com | Bone - Bone merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan yang di juluki Bumi Arung Palakka. Bahkan setiap tahunnya selalu di peringati Hari Jadi Bone (HJB) sampai saat ini.
Kabupaten Bone yang di juluki bumi Arung Palakka ini di tetapkan HJB pada 6 April 1330 M, dan tepat pada 6 April 2024 tahun ini bumi Arung Palakka sudah berusia 694 tahun.
Pada perayaan hari jadi Bone mulai dari tahun 2021-2024 dirayakan tanpa salah satu ikon bersejarah “Bola Soba” semenjak terbakarnya “Bola Soba” tiga tahun silam tepatnya pada 20 Maret 2021 lalu.
Sebelumnya “Bola Soba” berdiri tegak tepatnya di jalan Latenritatta, kota Watampone, semenjak terbakarnya ikon bersejarah tersebut, pemerintah kabupaten Bone di bawah kepemimpinan Andi Fahsar-Ambo Dalle berinisiatif membangun kembali “Bola Soba” dengan memindahkan lokasi pembangunannya di Kelurahan Watang Palakka, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
Dan tentunya langkah pemerintah kabupaten (pemkab) Bone dalam hal membangun kembali “Bola Soba” sangat di apresiasi oleh warga masyarakat Kabupaten Bone. Namun perjalanan pembangunan tersebut tak semulus apa yang direncanakan oleh pemkab Bone.
Sebab dalam pembangunan “Bola Soba” yang menelan biaya mencapai Rp10,7 miliar muncul beragam polemik mulai dari tenggelamnya material (Kayu Ulin), mangkrak hingga putus kontrak kerja antara kontraktor CV Mega Jaya dan pemda.
Proyek “Bola Soba” tersebut seharusnya selesai di akhir Juni 2023 lalu ternyata mangkrak.
Olehnya itu, kelanjutan pembangunan “Bola Soba” hingga saat ini dinilai arahnya pun belum jelas, sampai laporannya pun di Tipidkor Polres Bone terbilang masih mengambang sejak di laporkan oleh LSM Lamellong pada Desember 2023 lalu.
“ Jika masyarakat Bone hanya diam saja maka proyek ini akan terus mangkrak dan yang di untungkan adalah orang yang terkait dengan proyek ini,” ungkap Ketua Umum LSM Lamellong, Muhammad Rusdi.
Dikutip dari BONE.CO.ID, di masa Pemerintahan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bone (Andi Syamsoel Alam) berupaya dengan melalui berbagai tahap seminar oleh ahli sejarah, maka Hari Jadi Bone ditetapkan pada tanggal 6 April 1330 terhitung sejak masa pemerintahan Raja Bone I ManurungngE Ri Matajang 1330 M. Sedang Tanggal 6 April diambil dari tanggal pelantikan Raja Bone XVI Lapatau Matanna Tikka MatinroE Ri Nagauleng.
(Rustan)