Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Waspada,8 Ekor Sapi Mati Di Desa Dadapan Mati Dengan Ciri-Ciri PMK

Kamis, 02 Januari 2025 | Januari 02, 2025 WIB Last Updated 2025-01-02T10:49:36Z

Poto Ilustrasi

Kabar-Indonesia.com | Pacitan - Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit hewan yang serius dan sangat menular. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menyerang semua hewan berkuku belah, termasuk sapi, domba, kambing, unta, rusa dan babi. 


Hal tersebut seperti yang terjadi pada dua dusun di desa Dadapan Kecamatan Pringkuku Pacitan, sudah ada 8 ekor sapi yang mati dengan tanda-tanda PMK, dan ada 1 ekor yang juga masih hidup namun kondisi kaki yang sudah berbau busuk.


Kepala Desa Dadapan Ismono membenarkan jika ada sapi milik warga Dusun Krajan 6 ekor mati dan di dusun klepu ada 2 ekor yang mati sia-sia karena diduga terpapar PMK.


"Memang benar ada 8 ekor sapi milik warga yang sudah mati dengan ciri-ciri PMK, kami dari pihak desa sudah berupaya dengan memangil dokter hewan untuk memberikan vaksin, namun sudah terlambat sehingga hewan tersebut mati,"ujat Kades saat di temui awak media di Kantornya, Kamis (02/01/2025).


Ismono berharap ada penanganan sari dinas terkait agar kejadian tersebut bisa di atasi dan tidak menyebar ke daerah lain, karena bagi perani fan peternak hewan peliharaan seperti sapi dan kambing adalah tabungan yang sangat berharga.


"Kami harapkan kepada dunas terkait agar segera memberikan penanganan cepat kepada para peternak agat tidak menyebar ke mana-mana,"harapnya.


"Diimbau kepada masyarakat khususnya warga desa Dadapan agar lebih waspada dengan adanya sapi yang sudah mati dengan curi-ciri PMK,"imbuhnya.


Perlu di ketahui, penyakit mulut dan kuku adalah penyakit hewan dan merupakan penyakit yang berbeda dari penyakit tangan, kaki dan mulut yang umum terjadi pada anak kecil. 


Meskipun bukanlah ancaman pada kesehatan masyarakat atau keamanan pangan, PMK menjadi perhatian banyak negara di dunia karena bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. 


Pasalnya, penyakit ini bisa sangat melemahkan hewan yang akhirnya akan mengakibatkan hilangnya produksi daging dan susu. Pada hewan muda.


PMK bisa berakibat fatal. Itulah mengapa PMK menjadi salah satu penyakit hewan yang paling ditakuti pemilik ternak.
Sentono gentong turin 30%

PMK disebabkan oleh virus bernama Aphthovirus yang sangat menular. Virus tersebut bisa menyebar melalui cairan dari lepuh dan oleh air liur hewan yang terinfeksi. Hewan bisa terinfeksi bila melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi, bagian hewan yang terkontaminasi atau benda yang terkontaminasi seperti peralatan peternakan. 


Virus PMK bisa bertahan dalam pakan, air dan di permukaan hingga satu bulan, tergantung pada suhu dan kondisi tanah. Virus tersebut juga bisa bertahan dalam jaringan hidup dan dalam napas, air liur, urin, dan ekskresi lain dari hewan yang terinfeksi.  


Dalam kondisi tertentu, angin juga bisa menyebarkan virus. Inseminasi buatan dan biologis yang terkontaminasi, seperti hormon atau vaksin, juga bisa menyebabkan penyebaran virus. Hewan yang tidak sakit karena virus, seperti anjing dan kuda, bisa bersentuhan dengan virus dan membawanya ke hewan yang rentan atau mencemari fasilitas atau peralatan ternak. 


Orang yang memakai pakaian atau alas kaki yang terkontaminasi atau yang menggunakan peralatan yang terkontaminasi juga bisa menularkan virus ke hewan lain.


Ada 7 jenis yang diketahui (A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia1) dan lebih dari 60 subtipe virus PMK. Kekebalan terhadap satu jenis tidak melindungi hewan terhadap jenis atau subtipe lain.


Hingga berita ini di tulis Dinas Pertanian yang membawahi bidang peternakan belum bisa di konfirmasi terkait adanya sapi yang mati dengan ciri-ciri PMK (tyo) 


×
Berita Terbaru Update